Jenis-jenis Topologi Jaringan


Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada artikel sebelumnya saya menjabarkan sedikit tentang komunikasi data dan pada ada kesempatan kali ini, saya akan menerangkan sedikit tentang Topologi Jaringan, apasih topologi jaringan itu? yuk kalau mau tau simak artikel di bawah biar makin bertambah ilmunya, 

TOPOLOGI/ BENTUK JARINGAN
     Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.
  • Topologi bintang (star)
  • Topologi cincin (ring)
  • Topologi bus
  • Topologi mesh
  • Topologi pohon (tree)
Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, namun kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah topologi bus. Semua Topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Berikut Penjelasan dari 5 kategori topologi jaringan
1. Topologi Jaringan Mesh
    Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi
ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan, sehingga kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
    Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah
saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

Hasil gambar untuk topologi jaringan mesh

2. Topologi Jaringan Bintang (Star)
    Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila
dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang
lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral
pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari
sentral ini lebih besar. Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
    Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat. Simpul pusat beroperasi secara
“broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik
kelihatan sebagai bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
    Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh simpul
kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif ini
menggunakan MAU sebagai pengendali. Bila menggunakan HUB maka secara fisik
sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila
menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.
Kelebihan topologi bintang :
   Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan
      menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
   Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal
      lain.
Kelemahan topologi bintang:
   Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi.
   Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan
      berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.

Hasil gambar untuk topologi jaringan star

3. Topologi Jaringan Bus
    Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah
kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
    Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi
dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer
    Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung
ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance
(biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan
“thick coax” sebagai media transmisi atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin
coax” sebagai media transmisi atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel
UTP. Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua
terminal bisa menerima transmisi data.

Hasil gambar untuk topologi jaringan bus

4. Topologi Jaringan Pohon (Tree)
    Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi
merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.
    Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini
biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk
hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas
mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem
jaringan komputer.
    Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend
beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit. Ada dua kesulitan pada topologi ini, karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan. Kedua perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.

Hasil gambar untuk topologi jaringan tree

5. Topologi Jaringan Cincin (Ring)
    Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan
yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
    Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral
yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral.
    Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari
satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi
hanya “satu arah”.
    Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data,
dan pemindahan data.
    Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi             oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
    Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari
       saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan
       alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
    Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal
       pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat).
      Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran.
   Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh  “terminator”.
    Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan
mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin. Sistem yang mengatur bagaimana
komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
    Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:
     Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua terminal.
     Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal baru
        harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.
    Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah
(sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem.

Hasil gambar untuk topologi ring

Cukup sekian dari artikel kali ini, kurang lebihnya mohon maaf 
Wassalamualaikum Wr. Wb.